Senin, 02 Desember 2013

ekonomi mikro

ekonomi mikro
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
 Mata Kuliah :  Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu :
Logo STAIN

Disusun oleh   :

      M.Khoirul Yusuf                                   :212133

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARIAH/EKONOMI ISLAM
 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Setiap saat tanpa kita sadari sebenarnya semua manusia di dunia melakukan kegiatan ekonomi. Di satu sisi kita adalah konsumen yang menggunakan ribuan jenis barang maupun jasa. Alfred marshall mengungkapkan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu atau studi yang mempelajari kehidupan manusia sehari-hari. Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang perilaku masyarakat dalam menggunakan sumber daya yang langka atau terbatas dalam rangka memproduksi berbagai komoditi untuk kemudian menyalurkan kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat. Inilah yang menjadi awal mengapa ilmu ekonomi di butuhkan. Kita sadari bahwa kebutuhan kita tidak terbatas, setiap saat berubah dan smakin bertambah banyak serta dengan kualitas yang diharapkan semakin baik. Sementara itu, sumber daya yang digunakan pemenuh kebutuhan kita jumlahnya semakin terbatas. Dengan demikian inti dari masalah ekonomi adalah adanya kelangkaan.
Sebelum era adam smith sebenarnya sudah banyak pemikiran-pemikiran yang dikemukakan mengenai persoalan –persoalan ekonomi yang dihadapi oleh suatu negara. Tetapi tulisan-tulisan itu tidak dikemukakan secara sistematik. Topik-topik yang dibahas masih terbatas dan belum ada analisis yang menyeluruh tentang berbagai aspek kegiatan perekonomian dalam satu masyarakat. Keterbatasan analisis itu menyebabkan pemikiran-pemikiran ekonomi masih belum dipandang sebagai satu cabang yang berdiri sendiri.[1]
B.     Rumusan masalah
1.   Apa pengertian dan ruang lingkup ilmu ekonomi mikro?
2.   Manfaat ilmu ekonomi terhadap kebutuhan masyarakat?
3.   Bagaimana aplikasi ekonomi mikro terhadap perekonomian di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Mikro
1.      Pengertian Ekonomi Mikro
Teori mikro ekonomi atau ekonomi mikro boleh diartikan sebagai ilmu ekonomi kecil. Menerangkan  arti teori mikro ekonomi dengan menterjemahkan masing-masing perkataan dalam istilah tersebut tidak akan memberikan penerangan yang tepat mengenai arti dari mikro ekonomi. Arti yang sebenarnya hanya akan dapat dilihat dari corak ruang lingkup analisis yang terdapat dalam teori tersebut.berdasarkan kepada pola dan ruang lingkup analisisnya, teori mikro ekonomi dapat didefinisikan sebagai satu bidang dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.[2]
Ekonomi mikro mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan  jasa, yang akan menentukan harga, dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-samahttp://apluss.wordpress.com/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gif?m=1207340914gindividu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).
2.      Ruang Lingkup Ekonomi Mikro
a.       Teori Konsumen.
Bagian dari ilmu ekonomi mikro ini pada pokoknya membahas perilaku ekonomi rumah-rumah tangga keluarga dalam menggunakan penghasilan mereka yang jumlahnya terbatas untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan memperoleh tingkat kepuasan yang maksimal. Selanjutnya dapat diketengahkan bahwa teori konsumen mi memberi dasar teoritik konsepsi kurva permintaan konsumen, suatu konsepsi yang peranan nya sangit besar dalam kita mencoba menerangkan perilaku harga pasar.
b.       Teori Badan Usaha.
Bagian ini membahas tentang perilaku rumah tangga perusahaan dalam menentukan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan, dalam menentukan harga satuan barang atau jasa yang dihasilkan, dan dalam menentukan kombinasi sumber-sumber daya yang dipergunakan dalam proses produksi, yang semuanya ini didasarkan kepada asumsi bahwa yang ingin dikejar oleh rumah tangga perusahaan adalah keuntungan sebesar-besarnya. Teori ini memberikan dasar teoritik konsepsi kurva penawaran produsen.
c.       Teori Harga Pasar.
Bagian dari pada ilmu ekonomi mikro ini pada dasarnya membahas perilaku harga pasar barang-barang dan jasa jasa. Teori ini, seperti disinggung di atas banyak mernanfaati kesimpulan-kesimpulan teoritik teori konsumen dan teori badan usaha, khususnya konsepsi permintaan dan konsepsi penawaran yang dihasilkan oleh kedua teori tersebut.
d.      Teori Distribusi Pendapatan.
Bagian daripada ilmu ekonomi mikro ini mencoba menerangkan perilaku harga sumber-sumber daya, yang dapat berupa upah untuk sumber daya manusia, bunga modal untuk sumber daya modal, dan sewa untuk sumber daya alam. leon distnibusi pendapatan ini banyak menggunakan kesimpulan teoritik teori rumah-tangga perusahaan dan teori perilaku rumah-tangga keluarga.

e.        Teori Keseimbangan Umum.
Teori-teori yang disebutkan di atas, yaitu teori konsumen, teori produsen, teori harga pasar dan teori distribusi pendapatan semuanya didasarkan kepada asumsi tidak adanya saling pengaruh-mempengaruhi atau interdependensi antara kegiatan ekonomi pelaku ekonomi yang satu dengan kegiatan ekonomi pelaku ekonomi lainnya. Dunia yang nyata menunjukkan adanya hubungan interdependensi tersebut. Teori ekonomi mikro yang dalam usaha menerangkan pembentukan harga, penentuan kuantitas barang atau jasa yang dihasilkan dan yang dikonsumsi, dan sebagainya seperti yang telah diuraikan di atas, mengikut sertakan ke dalam analisa unsur saling mempengaruhi di antara pelaku-pelaku ekonomi tersebut, biasa disebut analisa keseimbangan umum atau general equilibrium analisis.
f.       Ekonomi Kemakmuran
 Teori-teori ekonomi mikro seperti yang kita uraikan di atas, dan butir ke satu sampai dengan butir ke lima, tidak satupun yang memperhatikan skala preferensi masyarakat. Di lain pihak cabang ilmu ekonomi mikro yang disebut welfare economics, dalam mencoba menerangkan perilaku konsumen, produsen, harga dan sebagainya mernperhatikan norma-norma etik masyarakat.
B.     Manfaat ekonomi terhadap kebutuhan masyarakat
Salah satu tujuan mempelajari ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar.
Terdapat beberapa alasan mengepa kita perlu mempelajari ilmu ekonomi. yaitu:
a) Ilmu ekonomi akan membantu memahami dunia nyata. Ada beberapa pertanyaan mengenai perekonomian yang mungkin membangkitkan rasa keingintahuan.
b) Ilmu ekonomi akan membantu seseorang menjadi pelaku ekonomi yang lihai dalam perekonomian. Karena dalam kehidupan kita akan banyak membuat keputusan ekonomi.
c) Ilmu ekonomi akan membantu pemahaman mengenai keterbatasan kebijakan ekonomi, potensi dan akibat yang akan terjadi dengan adanya kebijakan tersebut Bagaimana perpajakan dan defisit anggaran pemerintah mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan.[3]
C.    Aplikasi ekonomi mikro terhadap pereknomian di indonesia
1.   Mengungkap kekuatan ekonomi mikro dalam mengatasi kemiskinan di Indonesia.
        Globalisasi merupakan kondisi yang menciptkan suatu keniscayaan bagi negara-negara dunia ketiga terutama Indonesia, kekuatannya tidak bisa ditandingi oleh sistem regulasi yang tertutup, globalisasi juga bisa membuat negara tersebut maju dan globalisasi juga bisa membuat negara tersebut menjadi miskin. Kerangka Logis globalisasi adalah bagaimana dunia ini merupakan dunia tanpa batas, dan globalisasi juga menciptakan keterbukaan terutama dalam perdagangan Internasional, sehingga globalisasi di klaim oleh pecinta globalisasi sebagai formula untuk bisa memajukan negara yang miskin, berkembang dan menjadi negara yang maju. Globalisasi telah menciptakan pertumbuhan bagi negara-negara di Asia dengan ditunjukan oleh banyaknya orang yang sejahtera karena eksport industrialisasi, tetapi banyak juga mengagap bahwa dengan globalisasi orang tereksploitasi oleh prosesnya. Oleh karena itu globalisasi bagi negara berkembang dalam hal ini Indonesia merupakan suatu potret suram akibat keganasan globalisasi, hal yang kasat mata adalah semakin miskinnya orang Indonesia.
a)      Globalisasi dan Kemiskinan
Perubahan mekanisme dunia menuju pasar bebas yang telah di ungkap oleh Ronald Reagan dan Margaret Thatcher telah menjadi suatu mekanisme dominan terhadap proses hubungan antar negara, sehingga negara tersebut harus bisa terpacu untuk berkompetisi, kompitisi yang tidak sehat sering mewarnai dalam proses ekonomi, sehingga sering terjadi proses protek-memprotek, klaim-mengklim hasil produk, dan yang paling nyata adalah negara berkembang sering dirugikan karena prosesnya, proses tersebut melalui mekanisme yang di buat oleh lembaga internasional  
Salah satu yang percaya bahwa globalisasi merupakan mekanisme yang baik, yaitu di ungkapkan oleh Riant Nugroho yang mengatakan bahwa globalisasi merupakan kunci dari pembangunan, globalisasi secara ekonomi didasarkan pada mekanisme pasar global, sehingga mekanisme itu dirangsang oleh perkembangan teknologi sehingga mendorong transformasi ekonomi, sehingga akan mengurangi kemiskinan.
Globalisasi sangat dipengaruhi oleh pemikiran kapitalisme yang mempunyai pandangan filsafat ekonomi klasik, tokoh yang sangat berpengaruh dalam pandangan ini adalah Adam Smith dan dua pemikir yang tidak kalah pentingnya dalam pembentukan pandangan ini, yaitu David Ricardo dan Thomas Robert Maltus serta sangat di elu-elukan oleh dua pemikir pada jaman sekarang, yaitu Francis Fukuyama dan Thomas L. Friedman yang memberikan tesisnya tentang globalisasi, liberalisme, privatisasi, dan kapitalisme sebagai akhir sejarah.
b)      Masalah pengangguran dan kemiskinan
 Merupakan masalah klasik yang selalu melekat dan menjadi ciri khas negara Indonesia, masalah ini juga merupakan masalah yang paling klimaks dihadapi oleh negara ini, sebab proses penyelenggaraan negara yang begitu panjang akan membayangkan adanya pengurangan angka pengangguran dan kemiskinan, karena hal tersebut merupakan mainstream dari sebuah pembangunan. Konsep yang amat dekat dengan konsep kemiskinan adalah impoverishment (hal-hal menyebabkan seseorang atau sesuatu menjadi lebih miskin). Proses impoverisment adalah sebuah proses aktif menghilangkan akses dan hak-hak dasar yang secara sistematik direproduksi dan diciptakan oleh sejumlah mekanisme global seperti kerusakan lingkungan hidup, kehancuran sumberdaya rakyat, inflasi, pengangguran dan politik utang luar negeri.
2.   Strategi Untuk Merealisasikan Kekuatan Ekonomi Mikro Dalam Pengentasan Kemiskinan.
Dengan melihat realitas permasalahan yang ada dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui proses pemberdayaan ekonomi mikro sebagai pilar pembangunan, maka strategi-strategi yang harus di gunakan adalah sebagai berikut:
1)      Adanya kerjasama yang mutalisme antara pemerintah, swasta serta elemen masyarakat menengah (LSM, Akademsi, Wartawan, Profesional dll) untuk bisa mendorong ekonomi mikro untuk bisa menjadi salah satu tembok dalam menghindari kemiskinan. Strategi itu bisa dilakukan apabila ketiga elemen tersebut memiliki kesamaan visi dan misi dalam pembangunan,
2)      Pemerintah harus bisa menciptakan regulasi yang pro terhadap ekonomi mikro, misalnya dalam era otonomi daerah ini pemerintah daerah yang sangat mengedepankan peraturan daerah, maka peraturan daerah tersebut harus bisa mendorong kekuatan ekonomi lokal, bukan malah sebaliknya mendorong ekonomi sebagian kelompok orang saja yang nota benenya dari kalangan ekonomi besar. Oleh karena itu jangan ada peraturan daerah yang mendorong resistensi masyarakat terhadap pemerintah daerah seperti penggusuran pedagang kaki lima tanpa memberikan solusi yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak, hal-hal tersebut harus di hindari oleh pemerintah daerah apabila ingin menciptakan kekuatan ekonomi mikro sebagai pilar untuk upaya dalam mengentaskan kemiskinan di daerah.
3)      Pemerintah, swasta, dan elemen masyarakat yang diwakili oleh LSM harus bisa membuat lembaga-lembaga keuangan mikro yang kuat serta mengedepankan distribusi keadilan dalam prosesnya. Hal tersebut supaya usaha mikro bisa terhindar dari rentenir yang nota benenya akan mengeksploitasi usaha mikro dengan bunga yang tinggi.
4)      .Lembaga keuangan mikro harus bisa berkompetisi dengan lembaga keuangan yang informal dengan mengedepankan pelayanan yang pro terhadap usaha mikro, sehingga usaha mikro akan tertarik serta nyaman dalam melakukan pinjamannya, hal yang terpenting dan merupakan indikator pelayanan adalah proses pelayanan yang tidak berbelit-belit.[4]



BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
1.      Ekonomi mikro didefinisikan sebagai satu bidang dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.
2.      Ruang lingkup ekonomi miko yaitu teori konsumen, teori badan usaha, teori harga pasar, teori distribusi pendapatan, teori keseimbangan umum, ekonomi kemakmuran.
3.      Tujuan mempelajari ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan alternatif.
4.      Aplikasi ekonomi mikro dalam perekonomian di Indonesia diantaranya dalam mengatasi kemiskinan dan pengangguran.

DAFTAR PUSTAKA
         Tri Kunawangsih Pracoyo, Antyo Pracoyo, Aspek Dasar Ekonomi Mikro, PT Grasindo, Jakarta, 2006.
         Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi, Rajawali Pers, Jakarta, 2002.
wikipedia.org/wiki/Ekonomi_mikro


[1] Tri Kunawangsih Pracoyo, Antyo Pracoyo, Aspek Dasar Ekonomi Mikro, PT Grasindo, Jakarta, 2006, hlm 1-2.
[2] Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi, Rajawali Pers, Jakarta, 2002, hlm 24-25.
[3] http://nia-venuz.blogspot.com/2011/11/ekonomi-mikro.html
[4] wikipedia.org/wiki/Ekonomi_mikro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar